Dalam merencanakan membuka usaha apotek hal yang pertama kali harus dipertimbangkan adalah permasalahan mengenai modal usaha apotek. Besar modal yang diperlukan dalam mendirikan usaha apotek sangat bervariasi mulai dari puluhan juta sampai ratusan juta rupiah. Biaya modal ini bergantung pada lokasi apotek, biaya sewa, biaya perbekalan sediaan farmasi, dan biaya kepegawaian. Jika anda mendirikan apotek secara mandiri maka sebenarnya anggaran pendirian apotek dapat disesuaikan dengan modal awal yang dimiliki.
Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah modal yang diperlukan untuk mendirikan usaha apotek adalah model bisnis apotek Anda. Beberapa contoh model usaha apotek ini diantaranya pada dispensing, obat resep, obat OTC (Over The Counter), dan swamedikasi. Model usaha ini akan menentukan persentase pembagian biaya operasional apotek. Misalkan jika fokus anda pada obat OTC dan swamedikasi maka sebagian besar anggaran usaha apotek akan digunakan untuk pengadaan obat OTC seperti suplemen, vitamin, obat bebas, dan lain lain. Beberapa pos pengeluaran biaya pendirian usaha apotek diantaranya adalah :
Baca juga : Syarat pembukaan apotek sesuai perundang-undangan
- Biaya Sewa Lokasi
Biaya sewa lokasi ini menjadi salah satu biaya yang cukup besar memakan anggaran modal apotek Anda. Biaya sewa lokasi ini tentunya akan berbeda di setiap daerah, umumnya biaya sewa daerah perkotaan dengan penduduk yang padat akan lebih besar dibandingkan dengan daerah pinggiran perkotaan. Biaya sewa lokasi usaha di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya juga lebih mahal dibandingkan dengan kota kecil di pulau jawa. Sehingga Anda juga perlu menyesuaikan anggaran sewa yang dimiliki dengan pemilihan lokasi calon apotek anda.
- Biaya Pengadaan Sediaan Farmasi
Biaya pengadaan sedian farmasi ini adalah biaya dengan persentase terbesar pada anggaran modal usaha apotek, yaitu idealnya berkisar > 70%. Persentase tersebut sangatlah wajar, karena perbekalan kesehatan seperti obat resep, obat generik, suplemen, vitamin dan lain-lain merupakan aset berjalan apotek.
Oleh karena itu, perencanaan pengadaan sediaan farmasi di apotek sangatlah penting. Metode perencanaan yang paling umum adalah kombinasi metode ABC-VEN. Metode ABC/Pareto Rencana pengadaan berdasarkan skala prioritas pengadaan sediaan farmasi. Metode ABC ini adalah pengelompokkan pengadaan obat berdasarkan alokasi dana yang diperuntukkan, sebagai berikut :
Jenis Obat | Jumlah Item | Nilai Investasi |
A (Always) | 20% | 80% |
B (Better) | 30% | 15% |
C (Control) | 50% | 5% |
Kemudian dengan metode VEN, obat akan dibagi menjadi kelompok Vital (pengobatan kondisi darurat), Esensial (pengobatan penyebab penyakit), dan Non-Esensial (pengobatan penunjang kesembuhan). Hasil dari kombinasi kedua metode ini akan menghasilkan segmentasi obat sebagai berikut :
Jenis Obat | A (Always) | B (Better) | C (Control) | Keterangan |
V (Vital) | V-A | V-B | V-C | Prioritas |
E (Esensial) | E-A | E-B | E-C | Utama |
N (Non-Esensial) | N-A | N-B | N-C | Tambahan |
Pengelompokan obat ini akan memudahkan anda dalam memprioritaskan biaya pengadaan di setiap kelompok obat. Terutama saat pengadaan awal apotek, untuk pengadaan rutinan setelah pengadaan awal anda sudah dapat memprediksinya berdasarkan penjualan bulan atau tahun sebelumnya. Karena obat ini adalah aset yang berjalan maka pastikan perputaran obat di apotek berlangsung dalam waktu yang pendek.
- Biaya Marketing
Biaya marketing ini seringkali tidak dianggarkan oleh pebisnis apotek. Padahal biaya marketing ini sangat berperan dalam meningkatkan penjualan obat apotek Anda. Metode marketing ini sangat bervariasi baik secara digital maupun verbal dan tulisan. Anda harus menemukan metode marketing yang tepat untuk apotek Anda, supaya minimal dalam radius 5 Km masyarakat dapat mengetahui keberadaan Apotek anda. Setelah menemukan metode marketing yang tepat maka anggarkan biaya marketing bulanan apotek Anda.
- Biaya Kepegawaian
Biaya kepegawaian ini bergantung pada jumlah pegawai yang Anda pekerjakan di apotek. Umumnya jika pada awal apotek didirikan pegawai yang dibutuhkan belum banyak, minimal memiliki satu orang Apoteker Penanggung Jawab (APJ) dan satu orang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Anda juga harus menganggarkan modal apotek awal untuk memberikan hak pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab mereka. Selain gaji, biaya kepegawaian ini juga dapat berupa biaya pelatihan kepada pegawai untuk menguasai suatu kompetensi yang berkaitan dengan tugas pekerjaan yang ia lakukan.
- Uang Cash
Sebagai pemilik apotek anda juga harus tetap memegang uang cash untuk biaya operasional apotek Anda. Uang cash ini sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas bisnis dan sebagai biaya darurat yang mungkin akan dikeluarkan di kemudian hari. Jangan sampai modal anda telah habis seluruhnya untuk belanja keperluan apotek dan anda tidak memiliki uang cash lagi.
- Biaya Peralatan dan Aset Apotek
Biaya peralatan farmasi ini meliputi peralatan yang wajib dimiliki seperti alat peracikan obat, pemadam kebakaran, dan lain lain. Termasuk juga ke dalam furniture apotek seperti kursi dan meja, rak obat, dan lain sebagainya. Biaya peralatan ini diperlukan pada saat awal mendirikan apotek, namun tetap saja harus diperhitungkan secara bijak.
Dibandingkan kelima pos keuangan yang sebelumnya, sebisa mungkin pos biaya peralatan dan aset aptek ini merupakan persentase terkecil dari anggaran modal apotek. Saat awal pendirian apotek furniture dapat diadakan yang penting-penting saja terlebih dahulu, kemudian akan dilengkapi secara bertahap.
Keenam post keuangan ini sangat penting untuk anda tentukan persentasenya terhadap modal yang anda miliki. Karena jika tidak ditentukan anggaran masing-masing pos kemungkinan besar akan terjadi pembengkakan anggaran modal usaha apotek. Semua bisnis yang didirikan dari awal pasti tidak langsung bagus dan ideal, semua perlu dilakukan secara bertahap.
Jika Anda ingin mendapatkan pengetahuan lainnya mengenai bisnis apotek, Anda dapat mendownload aplikasi SwipeRx di play store. Selain itu, jika anda ingin mendapatkan keuntungan berbisnis dengan SwipeRx daftarkan apotek anda disini, untuk mendapatkan produk sediaan farmasi 100% original, pengiriman cepat dan harga bersaing.
Nah yuk jangan tunggu masa berlaku sertifikat kompetensimu berakhir baru cari poin SKP. Mulailah dengan install aplikasi mobile SwipeRX di smartphone anda dan pelajari fiturnya. Apabila punya waktu senggang buka modulnya, kerjakan testnya dan dapatkan poin SKP anda. Agar kemampuan anda selalu terukur dan anda berkesempatan mendapatkan karir yang cemerlang.